POSPERANEWS CO.ID-Diduga mandul Bawaslu Mesuji walapun diberi hibah sebesar Rp. 11.2 miliaran diduga tidak juga membuat Lembaga Penegak hukum keadilan pemilu atau pilkada kerja secara profesional Tanjung Raya Kabupaten Mesuji Lampung
Seperti kita lihat dari pemilu kemarin tidak ada laporan masyarakat yang memenuhi unsur, contoh berbagi uang serta pelanggaran lain nya, padahal miliaran rupiah anggaran yang di alokasikan ke Jaksa, Polisi Bawaslu yang tergabung di Sentra Gakumdu Kabupaten Mesuji.
Baru baru ini warga negara indonesia gusty dengan kesadaran hati membuat laporan dugaan pelanggaran pilkada 2024, salah satu balcalon yang sudah melakukan pendaftaran di KPUD Kabupaten Mesuji di putuskan Deden Cahyono tidak memenuhi unsur kejahatan pilkada.
Agus Ramdani mengatakan Padahal jelas unsur-unsur itu melibatkan anak anak sekolah SD di wilayah Mabupaten Mesuji terdapat beberapa rekaman digital serta terdokumentasi dengan baik oleh pelapor gusty sebagai peduli aman nyama serta berkepastian hukum untuk pilkada di Kabupaten Mesuji. Tegasnya.
Padahal jelas kata gusty laporan saya ini bergerak dari hati nurani dan sesuai fakta, dengan seenaknya Bawaslu Mesuji mengatakan tidak memenuhi unsur puluhan miliar uang negara dihabiskan oleh Anggota Bawaslu Mesuji dari Pemilu hingga pilkada sampai saat ini tidak ada wujud nyata seperti Kirnerja Anggota Bawaslu 2018-2023 dimana kami sebagai masyarakat puas hati seriap dugaan pelanggaran mereka Selusuri dengan baik bahkan calon incumbent pun seorang Bupati melanggar dipanggil oleh Bawaslu Mesuji. Tutur Gusty
Tapi kali ini kami sebagai masyarakat sangat kecewa, atas perlakuan Bawaslu Mesuji Deden Cahyono Wahyu Eko, Serta Robby Ruyuda, semua laporan masyarakat selama ini pasti dibalas dengan tidak memenuhi unsur.
Kedepannya kami berjanji sebagai warga negara indonesia akan tempuh keadilan dengan cara harus turun kejalan meminta keadilan pada alam semesta agar kejahatan pilkada di Kabupaten Mesuji aman, nyaman dan bersahabat untuk masyarakat pada umumnya.
