Jepara (Posperanews)Dalam kesempatan peninjauan banjir Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta, ATD., SH., MM. Turut hadir juga Forkopimda, Kapolres Jepara AKBP Warsono SH., SIK., MH., dan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf. Mokhamad Husnur Rofiq, SIP. Kemudian dilakukan pengecekan lokasi-lokasi banjir dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Senin (2/1/23).
Edy Supriyanta menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Jepara menaikkan status bencana dari siaga menjadi tanggap darurat. Status tanggap darurat itu ditetapkan mulai hari ini, Senin (2/1/23).
“Keputusan ini diberlakukan lantaran potensi cuaca ekstrem masih akan melanda, terlebih banyak wilayah yang telah terdampak bencana. Kejadian tersebut didominasi banjir, baik melanda permukiman maupun areal sawah. Kondisi tersebut diprediksi bakal berlangsung sampai pertengahan bulan ini.”
“Data BMKG, cuaca ekstrem diprediksikan sampai 15 Januari,” kata Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta saat meninjau Desa Gedangan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Senin (2/1/23).
“Selain menggenangi Desa Gedangan, banjir juga terjadi di Desa Welahan dan Kedungsarimulyo. Kemudian Desa Dorang Kecamatan Nalumsari, serta Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan. Termasuk bencana lainnya juga terjadi di Desa Tempur dan Kunir, Kecamatan Keling.”
“Kejadian-kejadian tersebut menjadi salah satu pertimbangan pihaknya menetapkan status tanggap darurat. Dengan begitu upaya penanggulangan dan penanganan bencana bisa lebih maksimal. Diharapkan dapat mengurangi risiko korban dan kerugian materi.”
“Mulai hari ini saya meningkatkan status siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat, dengan kenaikan status ini, saya meminta kepada seluruh unsur terkait agar tetap siaga,” kata Edy Supriyanta.
“Harapannya bisa cepat tanggap jika terjadi sesuatu, sehingga masyarakat selamat dan sehat,” tandas Edy Supriyanta.
Sukirjo Ketua Senkom Mitra Polri Jepara di hubungi secara terpisah menyampaikan, Sebagai bentuk kesiapsiagaan serta upaya antisipasi penanganan dan penanggulangan bencana alam banjir di wilayah ini, 5 personil Senkom Rescue kami perintahkan untuk bergabung dengan BPBD, TAGANA dan relawan lain.
“Karena sejak Kamis (29/12/2022) intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan debit air sungai meningkat sehingga air dari saluran pemukiman warga tidak bisa masuk ke sungai, akhirnya air pun kembali ke pemukiman warga hingga ketinggian 50 hingga 100 cm yang terdampak pada 3 RT di Desa Gedangan,” katanya. (ghoni0019)